
Sejak itulah, di waktu-waktu tertentu, ia tampil sebagai jagoan penumpas kejahatan berpakaian hitam ketat dengan sepatu dan cawat berwarna merah. Wajahnya tertutup topeng, hanya tampak mata dan mulutnya, di sisi topengnya terdapat hiasan seperti sayap burung. Ia adalah kawan mereka yang lemah dan musuh bagi para pencoleng..

Dalam pelariannya Godam mendapatkan benda-benda sakti yaitu baju sakti yang bisa menjadikannya sangat kuat dan kebal dan kain bendera yang membuatnya bisa terbang.
Dikarenakan sumpahnya kepada Dewi Pengasuh Sukma terlanggar, yaitu tidak boleh menyebabkan terbunuhnya seseorang; padahal putra Candalani bunuh diri karena malu kalah tanding dengan Godam, maka Godam dikurung dalam cincin sakti. Cincin itu diberikan kepada Bapa Kebenaran di dimensi manusia. Awang yang seorang sopir mendapat kepercayaan menjadi media perwujudan Godam dalam menjalankan kewajibannya menumpas kejahatan.

Dalam pewayangan Jawa, ibu Gatotkaca lebih terkenal dengan sebutan Arimbi. Menurut versi ini, Arimbi bukan sekadar penghuni hutan biasa, melainkan putri dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa rakshasa.
Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghatotkacha secara harfiah bermakna "memiliki kepala seperti kendi". Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaṭ(tt)am yang berarti "buli-buli" atau "kendi", dan utkacha yang berarti "kepala". Nama ini diberikan kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya konon mirip dengan buli-buli atau kendi.

5. Sri Asih

Kelas : kekuatan sihir
Musuh : Serigala hitam
6. Tira:

Kelas : Manusia normal
Musuh : Citroen
10. pangeran mlaar:

13. bantala:
14. caroq:
19. putri bintang:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar